Rabu, 21 Desember 2011

Randudongkal untukku untukmu


Randudongkal merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. 

Daerah yg berada dilembah dataran tinggi subur makmur yg teraliri air dari sungai Comal maupun saluran irigasi dari bendungan Banjaranyar dan Mejagong. Bagain barat terdapat Koramil, Kecamatan, Lapangan Randudongkal, tempat pengolahan kacang sangrai yg gurih dan komplek sekolah yg membujur keselatan.

Dibagian selatan terdapat pasar Randudongkal, Terminal lama, Lalu kompleks sekolah yang membujur ketimur dan tempat industri tahu pletok yang enak. Bagian timur terdapat Polsek, GOR, dan kompleks sekolahan yg membujur keutara. Lalu bagian utara terdapat pemakaman dan sentra industri genteng dan bata. Dan bagian tengah terdapat Kelurahan dan kompleks sekolah yg tersebar dibeberapa tempat.


Peta Randudongkal



Kecamatan Randudongkal secara administratif terbagi dalam 18 desa/ kelurahan, meliputi :
1. Kecepit
2. Gembyang
3. Mejagong
4. Penusupan
5. Banjaranyar
6. Randudongkal
7. Karangmoncol
8. Semingkir
9. Semaya
10. Tanahbaya
11. Lodaya
12. Rembul
13. Kreyo
14. Kalimas
15. Mangli
16. Kalitorong
17. Kejene
18. Gongseng

jalan dipasar Randudongkal



Asal usul nama Randudongkal [Legenda]

Dahulu di sebuah desa di wilayah Pemalang bagian selatan, tumbuh sebuah pohon randu yang sangat besar sekali. Para warga desa setempat merasa pohon randu itu sangat mengganggu aktifitas warga. Kemudian para tetua desa mengadakan musyawarah untuk membahas masalah warga desa. Akhirnya disepakati bahwa pohon randu raksasa tersebut akan ditebang.
Dua hari menjelang penebangan pohon randu itu, suasana desa menjadi seperti disimuti kabut kebisuan. Semua warga jarang yang bercakap-cakap ketika melewati pohon randu besar itu. Dan banyak warga yang memberikan sesaji di sekitar pohon randu.

Ketika akan menebang pohon randu, secara tiba-tiba angin berhembus dengan sangat kencang. Semua warga panik seketika itu. Secepat kilat suasana di sekitar pohon itu menjadi kacau balau. Tiba-tiba pohon randu yang akan ditebang tadi bergetar. Pohon itu terangkat naik ke atas secara pelan-pelan.

Semua orang yang ada di sana merasa heran dengan apa yang mereka saksikan. Pohon randu itu terangkat, hingga akarnya keluar dari dalam tanah. Kemudian pohon randu yang seperti dicabut itu terlempar dan jatuh ke tanah tidak jauh dari lokasi.


Wit randune dongkal… wit randune dongkal (pohon randunya roboh)” kata salah satu orang yang menyaksikan kejadian itu.

Para warga desa bersorak gembira. Pohon yang selama ini tidak disukai keberadaannya akhirnya bisa di tebang pula, walaupun pohon itu abruk tidak karena usaha mereka.
Sejak saat itu, lokasi tempat tumbangnya pohon randu itu dikenal dengan nama Randudongkal. Randudongkal berasal dari bahasa jawa. “Randu” berasal dari nama pohon randu dan “dongkal” berarti cabut atau tumbang. Randudongkal bisa diartikan sebagai pohon randu yang tumbang. Sekarang nama Randudongkal diabadikan sebagai nama salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Pemalang.


Wisata

Randudongkal memiliki beberapa tujuan wisata. Baik dari beda desa dalam satu administrasi, maupun kecamatan lain disekitarnya.

1. Kota Randudongkal.
Tentunya tidak spesifik dalam artian tempat khusus. Namun bila anda ingin melihat bagaimana ramainya dan menyenangkannya berkeliling Randudongkal tentunya anda patut coba hal ini. Hehehe.

2. Bendungan Air dan Taman desa Mejagong.
Selain untuk saluran irigasi dan MCK warga sekitar. Bendungan dimanfaatkan untuk berenang maupun untuk refreshing melihat kesejukan air yang mengalir.


3. Bendungan Air Babakan Penusupan.
Sama seperti Bendungan sebelumnya. Tentunya patut anda coba melihatnya keseruan berenang disini.

4. Bendungan Air Nambo Semingkir.
Selain terkenal dengan insiden Ledakan Merconnya. Nambo terkenal pula dengan Bendungan Airnya.

5. Telaga Silating Sikasur.
Wisata air yg satu ini patut anda coba.

6. Curug (Air terjun) Bengkawah Sikasur.
Curug Bengkawang sering juga disebut Curug Kembar karena mempunyai 2 air terjun yang terbelah oleh batu dan memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Di bawah curug terdapat kolam yang berkedalaman sekitar 3 m dan dapat digunakan untuk berenang atau mandi.  Selain mengalirkan air yang tak pernah kering, di sekitar curug ini cukup banyak kera-kera yang tinggal
Curug ini berada di aliaran sungai Kluweh yang masih terdapat ikan-ikan besar sehingga banyak pemancing yang datang. Dibelakang curug ini terdapat cekungan seperti gua yang masih banyak terdapat ular-ular seperti kobra dan piton sebagai tempat istirahat sekaligus mencari makan.  Disebelah timur curug ini terdapat sumber mata air yang jernih yang biasanya dijadikan sumber air bersih bagi orang-orang yang berkemah di curug tersebut.

7. Gunung Gajah Kejene.
Saya lebih suka menyebutnya Bukit karena spesifiknya. Gunung ini terlihat seperti Gajah dan Masyallaah gunung ini tepat menghadap Qiblat. Sayang banyak link yg menyebutkan kalau Gunung ini ikut daerah Tegal. Padahal secara batas wilayah Gunung Gajah termasuk wilayah Pemalang dan tentunya kecamatan Randudongkal.

Wisata dari Kecamatan lain disekitarnya:
Curug Ciwalet Kebanggan Moga
Curug Cibedil Mandiraja Moga
Pemandian Banyumudal Moga
Gunung Mendelem Belik

Masih underkonstruksi (belum komplit). :D